Kamis, 24 Maret 2011

Proses Pembuatan Pupuk Vermikompos & Berternak Cacing Tanah

Cacing Tanah 14

Proses Pembuatan Pupuk Vermikompos dan Beternak Cacing Tanah:

Proses pembuatan pupuk Vermikompos atau pupuk Kascing dan sekaligus memanajemen sistem beternak cacing tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat mempercepat proses pembuatan pupuk Vermikompos adalah dengan menggunakan sistem 4 (empat) baki yang disusun secara bertingkat yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Tiga baki teratas lantai dasarnya berupa saringan. Baki pertama tempat proses awal yang merupakan pencampuran antara media berupa bahan organik yang akan didekomposisi dengan bibit cacing tanah. Baki kedua dan ketiga merupakan tempat proses terjadinya dekomposisi dari bahan organik oleh cacing tanah, yaitu proses 1 dan proses 2. Baki keempat yang berada paling bawah merupakan tempat terakumulasinya pupuk Vermikompos yang telah jadi (matang) yang siap untuk dikumpulkan dan dikemas untuk dijual.

Cacing Tanah 13

Cacing Tanah Lumbricus:

Cacing tanah atau Earthworm yang saat ini banyak dibudidayakan di Indonesia salah satunya adalah: Cacing Tanah Lumbricus. Cacing tanah Lumbricus dimanfaatkan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik. Sampah organik yang digunakan bisa bersumber dari sampah organik dari perkotaan maupun sampah organik dari pedesaan. Pemanfaatan cacing tanah Lumbricus diharapkan dapat membantu dalam proses penanganan sampah organik di perkotaan, karena sampah organik di perkotaan jika tidak dikelola secara tepat dalam proses dekomposisinya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Pencemaran dapat berupa pencemaran daratan, udara dan air. Cacing tanah Lumbricus memiliki ciri khas yaitu berwarna merah muda sampai merah, sehingga sering disebut juga sebagai cacing tanah merah (Red Earthworm). Bentuk dan warna cacing tanah Lumbricus dapat dilihat pada gambar dibawah ini:




Cacing tanah Lumbricus dimanfaatkan selain untuk mempercepat proses pendekomposisian sampah organik, juga dimanfaatkan secara bersamaan untuk menghasilkan pupuk organik yang dikenal dengan sebutan "Vermikompos" atau "Kascing". Selain itu, peternakan cacing tanah juga bertujuan untuk menghasilkan berbagai obat alternatif dengan bahan dasar utama dari cacing tanah ini dengan berbagai umur yang berbeda untuk berbagai kegunaan pengobatan penyakit yang berbeda pula.

Rabu, 15 Desember 2010

Cacing Tanah 01

Cacing Tanah atau Earthworm:

Cacing tanah merupakan terjemahan dari Earthworm. Cacing tanah tergolong makroorganisme tanah yang sering ditemukan pada tanah. Tanah yang subur biasanya ditemukan lebih banyak populasi cacing tanah dengan keragaman yang lebih beragam. Cacing tanah atau earthworm umumnya berukuran berkisar dari beberapa centimeter sampai dengan 15 centimeter. Meskipun ditemukan juga cacing tanah raksasa yang berukuran lebih dari 2 meter. Lumbricus merupakan salah satu cacing yang sering ditemukan dalam tanah, yang dicirikan dengan warna merah muda sampai merah. Cacing Lumbricus juga dimanfaatkan untuk mempercepat proses dekomposisi sampah organik dan sekaligus dihasilkan pupuk "Kascing" atau disebut juga "Vermikompos".

Kascing berbeda dengan Kotcing. Kotcing merupakan pupuk murni dari kotoran cacing tanah tanpa tercampur dengan media bekas budidaya cacing tersebut, kadar haranya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Kascing, terutama kandungan fosfat dan kalsium. Harga pupuk Kotcing lebih mahal daripada pupuk Kascing.

Kascing atau disebut juga "Vermikompos" merupakan pupuk organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi bahan organik dengan memanfaatkan aktivitas cacing tanah. Kascing merupakan singkatan dari kata bekas budidaya cacing. Kascing merupakan campuran antara kotoran cacing dengan sisa media budidaya cacing yang telah matang. Kascing memiliki kandungan hara fosfat dan kalsium lebih tinggi daripada pupuk organik biasa dan pupuk kompos.

Salah satu contoh cacing tanah atau earthworm dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Cacing Tanah 02

Peranan Cacing Tanah terhadap Perbaikan Sifat Fisika Tanah:

Cacing tanah atau Earthworm dapat memperbaiki beberpa sifat fisik tanah, antara lain:
(1) meningkatkan ruang pori tanah.
(2) menjadikan tanah makin gembur.



Cacing Tanah 03

Peranan Cacing Tanah terhadap Perubahan Sifat Biologi Tanah:

Cacing tanah atau Earthworm merupakan makroorganisme tanah yang hidup dalam tanah dengan sumber makanan dari bahan organik yang ada dalam tanah. Cacing tanah membantu dalam perombakan bahan organik yang ada dalam tanah menjadi berbagai senyawa dan ion yang sebagian besar berupa hara yang lebih mudah tersedia bagi tanaman. Selain itu, senyawa dan ion tersebut juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai organisme tanah lainnya, baik bermanfaat bagi makroorganisme tanah lainnya, maupun mesoorganisme tanah dan mikroorganisme tanah, sehingga merangsang pertumbuhan dan perkembangan aktivitas biologis dalam sistem tanah tersebut.

Cacing tanah menghasilkan kotoran cacing yang disebut sebagai "Kotcing". Kotcing (kotoran cacing) mengandung ion fosfat dengan kadar yang tinggi. Ion Fosfat merupakan salah satu ion essensial baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, maupun untuk pembelahan sel dan pembesaran serta perkembangan sel dari berbagai organisme tanah.

Beberapa perbaikan sifat biologi tanah dari peranan Cacing tanah:
(1) Cacing tanah bermanfaat dalam meningkatkan aktivitas organisme tanah,
(2) Cacing tanah bermanfaat dalam menigkatkan keragaman organisme tanah.
(3) Cacing tanah bermanfaat meningkatkan populasi organisme tanah.


Gambar di bawah ini mengilustrasikan Cacing Tanah atau Earthworm yang ditemukan dalam tanah.

1 komentar: